Waroenk-Otomotif, Beberapa saat yang lalu saya sangat penasaran dengan apa yang dimaksud dengan teknologi DNA motogp yang selalu ada di iklan-iklan Yamaha Indonesia. Setelah bertanya ke salah satu marketing Yamaha yang pangkatnya lumayan tinggi, ternyata yang dimaksud dengan DNA motogp adalah Teknologi Dyasil Cylinder, Forget Piston dan Throttle Position Sensor.
Ayo kita bahas satu persatu teknologi yang diklaim oleh Yamaha Motor Indonesia sebagai teknologi DNA motogp tersebut.
1. DiASil adalah singkatan dari Die Aluminium Silicon, adalah material logam campuran dari aluminium dan silicon. DiASil Cylinder dibuat dengan proses Die Casting bukan dengan Coated, dicetak bukan dilapis.
DiASil |
Keunggulan dari DiASil Cylinder antara lain cepat melepas panas mesin karena terbuat dari alumunium dan tidak lagi memakai liner besi sehingga harganya lebih murah. Selain itu dapat mengurangi bobot mesin itu sendiri, sehingga meningkatkan performa motor.
Tetapi motor produksi Yamaha Motor Indonesia bukanlah motor pertama kali yang menggunakan silinder tahan gores yang dibuat dengan proses Die Casting. Sebelumnya pabrikan lainnya (Suzuki) telah menggunakan teknologi ini pada motor yang di produksinya (Satria Fu 150, Skywave 125, Spin 125, Skydrive 125 dan Hayate 125) dan teknologi silinder tahan gores di Suzuki dinamai SCEM.
2. Forged Piston adalah piston yang dibuat dengan sistem forging atau ditempa. Keunggulan dari Forged Piston adalah ketahanannya lebih tinggi dibandingkan dengan piston konvensional, bobot piston lebih ringan, koefisien lebih rendah dan suara (noise) yang dihasilkan dari pergerakan piston juga minim.
Tetapi dengan keunggulan diatas bukan berarti Piston Forged tidak ada kelemahannya. Kelemahan dari piston forged adalah karena prosesnya dengan sistem tempa sehingga bentuk piston dibuat sangat sederhana sekali agar piston mudah dikeluarkan dari cetakannya. Sehingga model piston forged tidak seperti piston konvensional yang bisa dibuat berbagai macam model yang bertujuan meningkatkan kompresi motor.
3. Throttle Position Sensor adalah teknologi yang memakai sensor variable untuk mengukur bukaan gas pada bagian karburator. Jadi teknologi ini bisa secara otomatis berubah menyesuaikan setiap kondisi bukaan gas yang terjadi. Teknologi Throttle Position Sensor pertama kali diperkenalkan pada motor Honda Kharisma, tetapi entah mengapa setelah diberi teknologi Throttle Position Sensor, motor Honda yang terkenal raja tanjakan menjadi lelet. Apakah ini pengaruh dari Throttle Position Sensor pada Honda Kharisma atau memang saat itu Honda masih belum menemukan settingan yang pas setelah pindah dari bermain mesin 100cc ke 125cc.
YTPS |