Mahasiswa siap mendemo AHM karena dugaan Kartel


Salam Amplop, masalah kartel semakin merebak dan membesar. Ini dikarenakan karena berlarut larutnya masalah ini dan sampai saat ini belum ada tindakan yang jelas dari KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Sampai - sampai mahasiswa bersiap akan berdemo di pabrik Honda (AHM). Apakah KPPU berani menindak pabrikan motor terbesar di Indonesia itu..?? Atau isu ini dilontarkan hanya untuk gertak sambal saja..?? Kita tunggu saja kelanjutannya...

Metrotvnews.com, Jakarta: Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (Ampera) berencana melakukan aksi di depan kantor PT Astra Honda Motor (AHM). Aksi ini dilakukan karena kartel harga yang dilakukan oleh produsen motor asal Jepang tersebut.

"Kami melakukan aksi ini karena harga sepeda motor Honda yang terlalu tinggi. Margin antara biaya produksi dan harga jual terlalu jauh, PT AHM terlalu banyak mengambil untung," ujar Kordinator Aksi, Yulius kepada Metrotvnews.com, pada Rabu (11/5/2016) saat dihubungi melalui telepon.

BACA JUGAHonda dan Yamaha Bantah Lakukan Kartel HargaTarget Penjualan Mobil di 2016 Tak Berubah dari Tahun LaluIran Kecam Penggunaan Mobil Amerika Dalam surat pemberitahuan aksinya, Ampera menginginkan pengusutan tuntas kartel penetapan harga jual yang dilakukan PT AHM. Mereka juga menginginkan penghentian produksi sepeda motor guna penyelidikan yang dilakukan oleh KPPU.

"Kita sudah coba mengangkat isu ini sebelumnya. Namun AHM diam saja, merasa tidak bersalah mungkin," lanjut pria yang masih berstatus Mahasiswa Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Setelah dikonfirmasi ke Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Muhammad Syarkawi Rauf, memang mereka sudah lama menduga hal tersebut. Ada penetapan kenaikan harga yang merugikan konsumen.

"Kami sudah memanggil mereka. Karena memang selalu ada kecenderungan harga naik dari tahun ke tahun untuk tipe motor matic dan bebek," beber Syarkawi.

Aksi ini seyogyanya akan dilakukan pada Rabu (11/5/2016) di depan Kantor AHM yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta siang nanti. Namun aksi ini akan ditunda lantaran pengumpulan massa yang lebih banyak.