Suzuki sudah, Yamaha Akan, lalu Honda Kapan Merespon Keluhan Konsumen..??


Salam Amplop, Proses Klaim atau ReCall pada konsumen yang mengalami masalah pada motornya untuk diperbaiki adalah hal wajar, karena tidak semua komponen motor akan sempurna jika di aplikasi ke jalanan di Indonesia yang beraneka ragam konturnya. Apalagi berbagai macam karakter pengendara di Indonesia, ada yang beringas membejek gas, ada juga yang halus saat mengurus throttle gas.

Baru -baru ini Suzuki Motor Indonesia mengganti beberapa shockbreaker milik konsumen yang telah membeli All New Satria F150 FI karena per shockbreakernya dirasa terlalu empuk sehingga mentok dan mengeluarkan bunyi ceklok-ceklok. Respon cepat menganggapi masalah ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab pabrikan Suzuki untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.


Selanjutnya Yamaha Motor Indonesia melakukan ReCall kepada konsumennya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan karena ditemukannya beberapa kasus gir pompa oli R25 pecah, dan pemeriksaan komponen lainnya seperti kopling dan perangkat rem depan MT-25. Proses Recall ini tidak dipungut biaya oleh pihak Yamaha dan dilakukan serentak setelah lebaran di R-Shop Yamaha seluruh Indonesia.


Lalu bagaimana dengan pihak Astra Honda Motor Indonesia yang sepertinya tidak peduli dengan banyaknya keluhan konsumen yang mengeluhkan bunyi klotok-klotok di area mesin 150cc DOHC terbaru dari Honda yang di aplikasi ke motor Sonic150R, CB150R, CBR150R, dan Supra GTR150. Mengapa pihak Honda Indonesia sampai saat ini kesannya seperti tidak peduli dengan keluhan konsumen dan cuma menyerahkan pemeriksaan dan penentuan komponen yang rusak kepada mekanik Bengkel AHASS. Mengapa pihak Honda sebagai pabrikan yang terbesar penjualannya seperti lepas tangan dengan masalah pada mesin 150cc generasi terbarunya yang diklaim DNA MotoGP


Kali ini si mbah ingatkan, ReCall atau Klaim itu suatu bentuk tanggung jawab pabrikan kepada konsumennya. Jadi salah besar bagi orang yang berpikiran motor yang di Recall atau mengalami penggantian komponen yang bermasalah adalah motor cacat. Yang salah itu pabrikan yang tidak peduli dengan keluhan konsumennya yang mengalami kendala atau permasalahan pada motor yang di belinya.