Ada beberapa contoh yang bisa si mbah sebutkan dari kesuksesan pabrikan Honda yang awalnya hanya ikut - ikutan pabrikan motor lainnya.
1. Kita ketahui beberapa tahun yang lalu Yamaha sukses dengan penjualan motor maticnya, Yamaha Mio. Yamaha menawarkan motor matic yang mudah dikendarai, tidak ribet dan modelnya yang cakep. Melihat peluang besar di pasar motor matic, pabrikan Honda juga ikut - ikutan bikin motor matic dengan Honda Beat-nya. Dan sekarang pabrikan Honda mengambil alih dan mengusai pasar motor matic di Indonesia.
2. Di kelas motorsport 250cc pabrikan Honda juga ikut - ikutan Kawasaki yang telah lebih dahulu bermain di segmen motorsport 250cc. Tetapi keinginan pabrikan Honda tidak kunjung berbuah manis dan menggembirakan. Awalnya Honda CBR 250 silinder tunggal sempat melampaui penjualan Kawasaki Ninja 250, tetapi dipukul mundur kembali oleh Kawasaki Ninja 250. Kemungkinan besar menurunnya penjualan Honda CBR 250 dikarenakan mesinnya masih menggunakan satu silinder saat awal kemunculannya.
3. Di kelas motorsport 150cc yang beberapa tahun dikuasai oleh Yamaha V-ixion juga dilirik oleh pabrikan Honda karena pasarnya semakin hari semakin besar. Untuk masuk ke pasar yang ditempati Yamaha V-ixion pihak Honda memunculkan Honda CB150R dengan mesin DOHC 4-valve. Sebenarnya strategi pabrikan Honda sudah bagus dengan memberikan motor yang teknologi lebih tinggi dari Yamaha V-ixion. Tetapi serangan Honda di kelas motorsport 150cc gagal karena banyaknya masalah pada mesin dan frame Honda CB150R.
4. Di kelas bebek super atau ayam jago 150cc yang lebih dari 1 dekade dikuasai oleh Suzuki Satria Fu 150 juga menjadi lirikan dari pabrikan Honda. Meskipun Honda pernah bermain di kelas bebek super 125cc dengan Honda Sonic 125 RS dan CS-1 nya tetapi Honda gagal menguasai segmen ini. Hal ini kemungkinan besar karena teknologi mesin Honda Sonic 125 RS dan Honda CS-1 masih menggunkan mesin SOHC, sedangkan sang kompetior telah menggunakan mesin DOHC. Tetapi pada tahun 2015 ini pabrikan Honda mencoba lagi keberuntungannya untuk masuk segmen motor bebek super atau ayam jago 150cc lewat Sonic 150 yang telah bermesin DOHC 4-valve. Tetapi yang si mbah perhatikan sampai saat ini masih belum bisa menggoyang dominasi Suzuki Satria Fu 150.
Pasar manakah lagi yang akan dibidik oleh Honda Motor Indonesia
2. Di kelas motorsport 250cc pabrikan Honda juga ikut - ikutan Kawasaki yang telah lebih dahulu bermain di segmen motorsport 250cc. Tetapi keinginan pabrikan Honda tidak kunjung berbuah manis dan menggembirakan. Awalnya Honda CBR 250 silinder tunggal sempat melampaui penjualan Kawasaki Ninja 250, tetapi dipukul mundur kembali oleh Kawasaki Ninja 250. Kemungkinan besar menurunnya penjualan Honda CBR 250 dikarenakan mesinnya masih menggunakan satu silinder saat awal kemunculannya.
3. Di kelas motorsport 150cc yang beberapa tahun dikuasai oleh Yamaha V-ixion juga dilirik oleh pabrikan Honda karena pasarnya semakin hari semakin besar. Untuk masuk ke pasar yang ditempati Yamaha V-ixion pihak Honda memunculkan Honda CB150R dengan mesin DOHC 4-valve. Sebenarnya strategi pabrikan Honda sudah bagus dengan memberikan motor yang teknologi lebih tinggi dari Yamaha V-ixion. Tetapi serangan Honda di kelas motorsport 150cc gagal karena banyaknya masalah pada mesin dan frame Honda CB150R.
4. Di kelas bebek super atau ayam jago 150cc yang lebih dari 1 dekade dikuasai oleh Suzuki Satria Fu 150 juga menjadi lirikan dari pabrikan Honda. Meskipun Honda pernah bermain di kelas bebek super 125cc dengan Honda Sonic 125 RS dan CS-1 nya tetapi Honda gagal menguasai segmen ini. Hal ini kemungkinan besar karena teknologi mesin Honda Sonic 125 RS dan Honda CS-1 masih menggunkan mesin SOHC, sedangkan sang kompetior telah menggunakan mesin DOHC. Tetapi pada tahun 2015 ini pabrikan Honda mencoba lagi keberuntungannya untuk masuk segmen motor bebek super atau ayam jago 150cc lewat Sonic 150 yang telah bermesin DOHC 4-valve. Tetapi yang si mbah perhatikan sampai saat ini masih belum bisa menggoyang dominasi Suzuki Satria Fu 150.
Pasar manakah lagi yang akan dibidik oleh Honda Motor Indonesia