Masa Suram Dunia Otomotif Indonesia


Waroenk Otomotif, Tadi siang si Mbah bertemu teman lama yang bisa dibilang sebagai pengamat dunia otomotif terutama di segmen roda 2 (motor). Teman si mbah ini juga menjadi salah satu pemilik dealer yang saat ini berada dipuncak kesuksesannya, lalu iseng - iseng si mbah tanyakan prospek otomotif Indonesia khususnya roda 2 kedepannya. Dari situlah dia bercerita panjang lebar tentang keadaan dunia otomotif saat ini dan prediksi dia kedepannya.

Menurut teman si Mbah, dunia otomotif saat ini mengalami kesuraman akibat persaingan tidak sehat antar pabrikan motor, mereka berlomba - lomba memberikan fitur dan tampilan terbaik pada motor produksinya dan berlomba - lomba memasang harga murah (diskon/subsidi besar - besaran). Tetapi yang patut disayangkan adalah sering kali mereka mengurangi kwalitas komponen motor yang diproduksinya, akhirnya kita - kita ini (dealer) yang sering kerepotan dapat klaim dari konsumen.

Apalagi seperti sekarang dollar lagi melambung tinggi, harga bahan baku komponen yang sebagian besar masih impor secara tidak langsung ikut terdongkrak naik. Lalu apa yang dikorbankan jika pabrikan tetap bersikukuh mempertahankan harga jual motor tidak naik kalau tidak kwalitas komponen motor yang diturunkan.

Lalu bagaimana peluang dari masing - masing pabrikan motor.? "tanya si Mbah.

Sama - sama sulit,
Yamaha saat ini memasuki fase dealer besar makan dealer kecil. Coba anda perhatikan, beberapa dealer Yamaha yang berskala kecil mulai bertumbangan, ini karena penjualan Yamaha sudah mulai munurun tajam sehingga dealer kecil kalah bersaing dengan dealer Yamaha yang besar dan akhirnya mereka merugi tidak cukup untuk menutupi biaya operasional dealer. Beruntungnya Yamaha masih punyak pabrik yang kuat untuk melayani pertarungan dengan sang penguasa pasar, jika tidak kuat siap - siap saja Yamaha bernasip seperti Suzuki yang kalah bertarung dengan Honda di tahun 2000-an

Bagaimana dengan Honda yang saat ini menguasai pasar.?" lanjut tanya si Mbah

Honda beruntung di pihak pabrikan dan sales, jika bicara pemilik dealer bisa dikatakan agak mengenaskan. Mengapa demikian, ini karena unit dipaksakan oleh pabrikan didorong ke dealer, sehingga unit menumpuk di gudang dealer dan di dealer itu sendiri. Akhirnya pemilik dealer mau tidak mau agar stok unit berkurang mengambil langkah buang unit atau buat program subsidi dealer besar - besaran agar unit keluar. Sales Honda juga diuntungkan karena akan lebih mudah mendapatkan konsumen dengan adanya program subsidi dealer yang besar. Akhirnya seperti kita - kita ini cuma angka penjualannya aja yang besar, tetapi keuntungannya tipis (sedikit).

Terus bagaimana dengan Kawasaki.? tanya si Mbah

Yang unik itu Kawasaki, disaat pabrikan yang lain bikin motor matic dan sport 150cc, Kawasaki malah buat pasar sendiri dengan mengeluarkan Sport ber-cc besar dan motor trail. Darisanalah Kawasaki mencuri perhatian publik sehingga berhasil merebut posisi ke-3 dari Suzuki. Tetapi yang patut disayangkan adalah Kawasaki kehilangan salah satu ujung tombak penjualannya yaitu Ninja 2 tak yang di stop produksi.

Kalau Suzuki bagaimana keadaanya, sungguh sangat memprihatinkan ya.? tanya si Mbah

Saat ini SUZUKI berada di dasar jurang kehancuran, tetapi yang saya dengar Suzuki sekarang lagi mempersiapkan varian - varian barunya dan siap menggebrak pasar otomotif lagi. Tetapi sayangnya Suzuki itu selalu lambat atau terlalu lama untuk meluncurkan produk barunya dan terkesan mengulur - ulur waktu, itu kejelekan dari Suzuki. Saya saja rencannya akan pindah ke Suzuki jika prospeknya bagus dan menjanjikan. Aji mumpung karena banyak dealer Suzuki yang tutup, ambil kesempatan selagi ada.

"Yuk ah kita cari makan siang dulu, lapar juga ngobrol sama lu.!!" tutup pembicaraan teman si mbah

Bonus dari teman si Mbah